News

←   Kembali
Pelatihan Etik Dasar Lanjut, GCRP, dan Pengenalan DigiTEPP: Dorong Standar Etik Penelitian yang Lebih Tinggi di Indonesia

Pelatihan Etik Dasar Lanjut, GCRP, dan Pengenalan DigiTEPP: Dorong Standar Etik Penelitian yang Lebih Tinggi di Indonesia

Pada tanggal 11-13 September 2024, Komite Etik Penelitian dan Pelayanan Indonesia (KEPPIN) menggelar pelatihan Etik Dasar Lanjut (EDL), Good Clinical Research Protocol (GCRP), serta pengenalan aplikasi DigiTEPP secara online melalui Zoom Meeting. Acara ini diikuti oleh peserta dari berbagai institusi kesehatan dan pendidikan ternama, seperti Universitas Widya Husada Semarang, Stikes Pamenang, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Fakultas Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro Semarang, BBPK Kemenkes, Universitas Brawijaya Malang, Universitas PGRI Semarang, Universitas Medika Suherman, RS PHC Surabaya, hingga RSGM Soelastri.

  

Pelatihan ini dipimpin oleh Dr. Triono Soendoro, M.Sc., M.Phill., Ph.D., Ketua KEPPIN, yang membawakan materi tentang etika penelitian klinis dengan mendalam. Dr. Triono menjelaskan bagaimana pentingnya Etik Dasar Lanjut dalam menjaga standar moral dan profesionalisme dalam penelitian kesehatan, serta bagaimana protokol penelitian yang sesuai dengan Good Clinical Research Practice (GCRP) dapat membantu menjaga validitas, keselamatan, dan kepercayaan diri dalam hasil penelitian yang dilakukan.

Dalam sesi yang penuh dengan diskusi interaktif dan studi kasus, para peserta mendapatkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka mengenai implementasi dan penyusunan protokol penelitian klinis yang berkualitas. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam merancang dan mengevaluasi protokol penelitian yang mematuhi prinsip-prinsip etik internasional, terutama yang berkaitan dengan hak, keselamatan, dan kesejahteraan subjek penelitian.

  

Pengenalan Aplikasi DigiTEPP menjadi salah satu poin utama pada hari ketiga pelatihan. Pak Rudi, selaku perwakilan dari tim pengembang DinusTek, menjelaskan tentang fitur-fitur yang ditawarkan oleh aplikasi DigiTEPP (Digitalisasi Telaah Etik Protokol Penelitian), sebuah platform yang dirancang untuk memfasilitasi proses telaah protokol etik secara digital. Pak Rudi memaparkan bahwa DigiTEPP membantu mempercepat dan memperjelas alur penilaian etik dengan transparansi yang lebih baik, serta mendukung proses evaluasi protokol penelitian menjadi lebih efisien.

Dalam sesi pengenalan DigiTEPP, peserta diajak untuk menggali lebih dalam mengenai sistem aplikasi ini, yang mencakup proses digitalisasi peninjauan protokol penelitian oleh komite etik, kolaborasi antar institusi, serta cara kerja aplikasi dalam memastikan bahwa penelitian yang diajukan telah sesuai dengan standar etik yang ditetapkan. Dengan adanya DigiTEPP, diharapkan institusi penelitian dapat memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan proses persetujuan etik, meningkatkan akuntabilitas, dan mengurangi kesalahan administrasi yang sering terjadi dalam proses manual.

  

Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga memotivasi para peserta untuk mulai menerapkan standar etik yang lebih ketat dalam penelitian kesehatan di Indonesia. Melalui pengenalan DigiTEPP, para peserta didorong untuk mengadopsi teknologi digital yang mampu mendukung proses penelitian dengan lebih efisien dan terintegrasi.

  

Pada akhirnya, pelatihan ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas dan standar etik penelitian di berbagai institusi kesehatan di Indonesia. Aplikasi DigiTEPP, sebagai salah satu inovasi teknologi, diharapkan dapat menjadi alat yang ampuh dalam mempercepat dan memperjelas proses evaluasi protokol penelitian, serta membantu memastikan bahwa setiap penelitian yang dilakukan telah memenuhi standar etik yang ditetapkan secara internasional.

Sumber:

Internal Sekretariat KEPPIN